Tampilkan postingan dengan label ict4pesantren. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ict4pesantren. Tampilkan semua postingan

Program "Free and Open Source Software untuk Pesantren" menjadi sajian terbaik nasional


Alhamdulillah, program pengabdian masyarakat Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Pesantren yang digarap tim Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan judul "Free and Open Source Software (FOSS) untuk Pesantren", yang digali dari konsep Kelompok Penggerak dalam buku Aktivitas dan Kompetensi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) - Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemkominfo RI, menjadi sajian terbaik nasional pada acara Seminar Hasil Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Mono tahun 2013 - DP2M Direktorat Perguruan Tinggi Kemendikbud RI. 

Program yang dilaksanakan tahun 2013 ini dilaksanakan untuk menyediakan FOSS, yakni perangkat lunak yang dapat diunduh secara gratis dengan atau tanpa kode sumber untuk penggunaan lebih lanjut. Selain itu juga menyediakan modul peralatihan keahlian dasar TIK yang diperlukan untuk menjadikan personel pesantren sebagai bagian dari masyarakat informasi. Modul dapat diunduh dalam folder literatur di halaman web cahaya TIK.

Program berhasil menghantarkan personel pesantren melalui tahapan pembangunan kapasitas masyarakat informasi, dari tahap penyadaran hingga tahap penguasaan keahlian dasar TIK, melalui kegiatan Seminar dan Pelatihan Nasional TIK Garut VI. Sementara tahapan terakhir yakni penciptaan kapasitas dapat dilaksanakan dalam program pengabdian kepada masyarakat selanjutnya. 

Struktur keahlian dasar TIK dalam buku Aktivitas dan Kompetensi Relawan TIK yang dibuat Sekolah Tinggi Teknologi Garut dirujuk tim untuk membuat modul pelatihan dasar TIK menggunakan aplikasi berbasis FOSS juga dapat diterapkan untuk membuat modul pelatihan dasar TIK menggunakan aplikasi berbasis Windows. Hal ini digunakan oleh tim Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk menyelenggarakan pelatihan TIK untuk pesantren se Indonesia pada tahun 2013 bersama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Republik Indonesia menggunakan modul pelatihan dasar TIK menggunakan aplikasi berbasis Windows yang dibuat berdasarkan struktur tersebut.

Koordinasi Nasional Penggerak Teknologi Informasi Ahlus-Sunnah wal Jama'ah


   Pada tanggal 15-16 Pebruari 2014 diselenggarakan Koordinasi Nasional Penggerak Information Technology (IT) Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Aswaja) di kantor Majelis Muwasholah bayna Ulama al-Muslimin Surabaya. Sekretaris program studi teknik informasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut hadir pada tanggal 15 Pebruari 2014 untuk menyampaikan materi tentang Daur Hidup Pembangunan Masyarakat Informasi yang presentasinya dapat diunduh di sini. Audien di dalam pertemuan tersebut meliputi para penggerak IT baik komunitas ataupun relawan yang mengembangkan atau menerapkan TIK dalam tindakannya.

   Dalam presentasi tersebut ditunjukan kepada audien dua syarat yang harus dipenuhi untuk membangun masyarakat informasi di pesantren atau komunitas Aswaja, yakni 1) Tersedianya komponen-komponen pada lapisan layanan, personal, dan platform di pesantren, dan 2) Dilaksanakannya tiga daur hidup pembangunan masyarakat informasi yang meliputi penyadaran, pelatihan TIK, dan pembangunan kapasitas.

Sekolah Tinggi Teknologi Garut membangun Pesantren Map untuk Pesantren

    Sabtu (21/09/13), Pesantren Map adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan informasi Pesantren berbasis geospasial. Aplikasi ini dikembangkan oleh Iqbal Muhammad Hikmat, mahasiswa Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut dalam kapasitasnya sebagai relawan Kelompok Pengembang Platform TIK yang tergabung dalam Unit Kegiatan  Mahasiswa bernama Komunitas TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Aplikasi ini dibangun sebagai pelaksanaan kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi Garut mewakili Pondok Pesantren al-Musaddadiyah dengan Majelis Muwasholah Baina Ulama'il Muslimin, dan merupakan amal gerakan ICT4Pesantren yang dideklarasikan oleh ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut sebelumnya. 



Setelah melalui proses diskusi dengan Cerdas-TIK dan Majelis Muwasholah Baina Ulama'il Muslimin, rancangan aplikasi disetujui untuk diterapkan. Kemudian pada tanggal 20 sampai dengan 22 September 2013, Sekolah Tinggi Teknologi Garut memperkenalkan aplikasi tersebut melalui pengembangnya dalam acara TIK Pesantren 2013 di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, yang dihadiri oleh santri dari perwakilan pondok pesantren se-Jawa Timur. Acara ini merupakan hasil kerjasama Majelis Muwasholah Baina Ulama'il Muslimin dengan Universitas "Veteran" Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut peserta turut memberikan ide dan masukan untuk pengembangan Pesantren Map ke depan. Pesantren Map sementara ini dapat diakses di http://ict4pesantren.org/muwasholah


Selain Pesantren Map, turut diperkenalkan juga aplikasi Sistem Pembayaran, produk dosen Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Pada awal September 2013 lalu sistem ini dilatihkan kepada 70 pesantren se Indonesia dalam pelatihan yang diselenggarakan Kementrian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Pondok Pesantren al-Musaddadiyah. Dalam acara bertemakan “1 Pesantren 1 Website” tersebut, mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut memberikan kompetensi pembuatan website kepada para peserta. 



Laporan : Ikbal Mohamad Hikmat & Yuda Eka Fisabilillah

Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut mengedukasi ratusan pimpinan Pondok Pesantren se Garut


Pada tanggal 17 Januari 2013, Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) diundang oleh Kelompok Kerja Pondok Pesantren Salafiah (KKPPS) Kabupaten Garut untuk menjadi pemateri dalam acara Workshop Pengembangan Mutu dan Tata Kelola Pondok Pesantren Salafiah se Kabupaten Garut. Acara yang diselenggarakan di LEC Garut itu dihadiri oleh tiga ratusan pimpinan atau perwakilan Pondok Pesantren. Kerjasama Relawan TIK Garut dengan KPPS Garut ini melalui kerjasama KPPS Garut dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 


Suasana Workshop yang diisi oleh Relawan TIK Garut

Dalam kesempatan tersebut Relawan TIK STTG menjelaskan komunikasi, kerjasama, dan program kerja yang telah dibangun dengan pesantren, Kelompok Kerja Pondok Pesantren Salafiah Kabupaten  Garut, Majelis al-Muwasholah Baina Ulama'il Muslimin, dan Relawan TIK Jawa Timur dalam kaitannya dengan pengembangan TIK pesantren. Peserta Workshop juga menyampaikan beberapa informasi terkait pemanfaatan TIK di lingkungan Pesantren. 

Peserta dari wilayah Cikelet mengeluhkan "blank spot" yang menyebabkan mereka harus menempuh perjalanan dua jam untuk dapat terhubung ke internet. Kebutuhan akses internet tersebut terkait tugas rutin penyampaian data lembaga pendidikan kepada instansi terkait. Semetara peserta dari wilayah Pasirwangi mengatakan bahwa Penyedia Jasa / ISP enggan menarik kabel telpon ke wilayahnya sehubungan dengan seringnya pencurian kabel di wilayah pelosok. Kondisi ini bukan merupakan temuan pertama bagi Relawan TIK Garut, karena pada tahun sebelumnya kasus pencurian kabel juga terjadi di wilayah Cilawu yang menyebabkan Warung Internet Pedesaan (Wardes) di sana tidak berfungsi. Namun lain lagi dengan peserta dari wilayah Bungbunglang, masalah koneksi internet telah diatasi dengan memanfaatkan fasilitas internet satelit bantuan dari Pemerintah. 

Dengan berdasarkan informasi ini, Relawan TIK STTG kemudian meyampaikan pandangannya tentang pentingnya fasilitas internet satelit bagi wilayah yang tidak terjangkau media transmisi kabel, apakah fasilitas itu berupa kendaraan bergerak semisal Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) yang melayani wilayah tersebut minimal satu bulan sekali, atau Wardes yang dapat dicapai dengan jarak tempuh tidak lebih dari satu jam perjalanan. Relawan TIK STTG memandang perlu dilakukannya evaluasi terhadap MPLIK di Garut yang selama ini belum menjangkau wilayah blank spot di Garut Selatan tersebut. Internet yang sudah menjadi kebutuhan penting penyelenggara pendidikan ini hanya dapat diatasi oleh Pemerintah, ISP, dan perusahaan terkait lainnya. Diharapkan kebutuhan tersebut minimalnya dipenuhi dengan memfungsikan fasilitas internet satelit yang dimiliki kecamatan untuk melayani kebutuhan data dan informasi pengelola Pesantren ini.

Peserta juga sangat antusias terhadap konten internet. Beberapa peserta menanyakan tentang bagaimana menggunakan "mbah" Google melalui perangkat bergerak dan bagaimana menghindarkan diri terjebak untuk tidak masuk ke dalam situs yang mengandung konten "tidak penting". Relawan TIK STTG menjelaskan bahwa syarat terhubung ke layanan Google ini adalah koneksi internet. Dengan kondisi kecepatan akses yang terbatas, setiap orang sekarang ini dapat mengakses internet sepanjang tersedia koneksi di wilayah tempat tinggalnya. Dan pastinya hal ini tidak bisa dinikmati oleh peserta dari Cikelet mengingat masyarakat di sana harus pergi ke area hot spot tertentu hanya untuk mengirimkan SMS atau sekedar Telpon. Relawan TIK STTG juga menjelaskan pentingnya memperhatikan kesesuaian nama domain dengan konten yang dicari. Dengan memperhatikan hal tersebut diharapkan lebih kecil kemungkinannya bagi pengguna internet pesantren untuk mendapatkan konten tidak penting.


Pembicaraan setelah sesi Workship Selesai

Setelah sesi Workshop berakhir, peserta melanjutkan komunikasinya dengan Relawan TIK STTG. Dalam kesempatan tersebut Relawan TIK STTG juga membagikan secara cuma-cuma perangkat lunak Sistem Pembayaran kepada peserta yang membawa simpanan data / flashdisk. Pesantren yang meminta perangkat lunak tersebut antara lain Pesantren al-Barkah, al-Fajr, al-Ihsan, al-Muawanah, an-Nur, Darul Huda al-Ikhlas, Hidayatul Abror, Miftahul Falah, Miftahul Huda, Nurul Amanah, dan Yapinur. Peserta juga berharap agar Relawan TIK Garut menyelenggarakan pelatihan TIK bagi pesantren. Relawan TIK Garut mempersilahkan perwakilan dari Pesantren untuk mengikuti pelatihan TIK mingguan yang diselenggarakan di Pusat Komunitas TIK Garut, di kompleks Yayasan al-Musaddadiyah, gedung D Sekolah Tinggi Teknologi Garut, jalan Mayor Syamsu nomor 1 Kecamatan Tarogong Kidul.

Pencanangan Gerakan TIK untuk Pesantren oleh Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut



Dalam bukunya “By the People : a History of American as Volunteers”, Ellis dan Champbel mengatakan bahwa Relawan TIK bertindak berdasarkan tanggung jawab sosial tanpa memperhatikan keuntungan laba. Di Garut, gerakan Relawan TIK muncul dari Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Relawan TIK tersebut baik dalam kelompok pengembang platform TIK ataupun kelompok penggerak TIK sekarang ini berhimpun dalam Komunitas TIK Garut. Relawan TIK Garut yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melakukan gerakan Relawan TIK untuk Pesantren sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam membangun masyarakat informasi Garut dengan tanpa memperhatikan keuntungan laba. Gerakan tersebut sejalan dengan kewajiban penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diemban oleh Perguruan Tinggi.

Pencanangan gerakan tersebut secara formal nasional dilakukan relawan TIK Garut pada tanggal 3 November 2012 lalu yang diwakili oleh ketua Sekolah Tinggi Teknogi Garut yang juga Dewan Penasihat Komunitas TIK. Pencanangan tersebut dihadiri oleh Relawan TIK Indonesia Wilayah Jawa Barat dan Relawan TIK Pesantren Jawa Timur. Walau demikian, gerakan tersebut sebenarnya telah berlangsung jauh sebelum tanggal pencanangan tersebut. Pada tanggal 16 Januari 2012 lalu, Relawan TIK Garut telah mendistribusikan Distro Ubuntu Garut dan melatihkan pemanfaatannya kepada sekolah dan pesantren di Garut melalui Seminar dan Pelatihan TIK Garut ke-2 Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Distro Ubuntu Garut Edisi Switzerland van Java (UGE-SVJ) diserahkan oleh ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Prof DR Ali Ramdhani yang didampingi oleh dosen ITB, Kridanto Surendro, Ph.D kepada Pesantren Darussalam Kersamanah.

Ubuntu Garut Edisi Switzerland Van Java produk Relawan TIK Garut

Penyerahan UGE-SVJ kepada Pesantren

Pelatihan Pemanfaatan Ubuntu yang diikuti Perwakilan Sekolah dan Pesantren Garut

Pencanangan Gerakan Relawan TIK Garut untuk Pesantren mendahului kegiatan Seminar dan Pelatihan TIK Garut ke-5 yang akan dilaksanakan pada tanggal 24-25 November 2012 mendatang dan diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Komunitas TIK Garut, dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika. Dalam kegiatan Seminar dan Pelatihan TIK tersebut, Komunitas TIK Garut mengelola pelatihan yang dilaksanakan oleh Relawan TIK dari Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan Politeknik Pos Bandung untuk staf Pesantren dalam rangka mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak otomatisasi kantor dan pemanfaatan perangkat lunak hasil penelitian yang dihibbahkan kepada pesantren. Prof DR Ali Ramdhani mengatakan bahwa hibah perangkat lunak hasil penelitian tersebut dan pelatihannya akan dilakukan berulang di Garut setiap satu tahun sekali.

Selain Pencanganan Gerakan Relawan TIK Garut untuk Pesantren, juga dilaksanakan kegiatan edukasi TIK terhadap Santri Pesantren al-Musaddadiyah. Santri diberi pemahaman tentang internet melalui pemutaran video dan pengajaran oleh Novianto Puji Raharjo dari Relawan TIK Jawa Timur untuk Pesantren. Ikut ditampilkan dalam acara tersebut video karya Kelompok Penggerak TIK dan dokumenter program KIV yang melibatkan Pesantren al-Musaddadiyah pada bulan Agustus lalu.

PERANGKAT LUNAK UNTUK PESANTREN

Dalam Seminar dan Pelatihan TIK Garut ke-5 dihibahkan dan dilatihkan sejumlah perangkat lunak kepada 20 Pesantren di Garut yang meliputi program aplikasi waris (fara’id) berdasarkan Fiqh Mazhab Syafi’i, sistem pembayaran, dan pembuat profil organisasi. Salah satu perangkat lunak yang banyak direspon oleh para kyai di Jawa Timur melalui grup facebook “Komunitas Santri Informatika” adalah Sistem Pembayaran.  Program aplikasi tersebut dikembangkan oleh Relawan TIK Garut agar dapat dimanfaatkan oleh organisasi yang memiliki pembayar yang dapat dikelompokan berdasarkan tahun angkatan dan sub organisasi, misalnya Pesantren yang terbagi menjadi Pesantren Putra dan Putri. Dengan sistem ini diharapkan pengguna informasi di Pesantren dapat mengetahui kondisi pembayaran, baik per individu santri atau per sub organisasi Pesantren, dalam rentang waktu transaksi yang dikehendaki, dan yang disusun berdasarkan tanggal transaksi atau nama komponen biaya. Program aplikasi ini memiliki fitur manipulasi nama komponen biaya yang memungkinkan organisasi menentukan namanya sesuai dengan kebijakannya sendiri.

Perangkat lunak Sistem Pembayaran yang dihibahkan kepada Pesantren

Perangkat lunak freeware yang dikelola oleh Divisi Sumber Daya TIK Komunitas TIK Garut ini dapat dipesan oleh pesantren dengan cara mengkonfirmasikan nama dan alamat Pesantren kepada Komunitas TIK Garut. Konfirmasi ini diperlukan oleh Komunitas TIK Garut untuk memetakan pengguna perangkat lunak dalam Sistem Informasi Geografis. Pemetaan ini dilakukan oleh divisi tersebut untuk memudahkan distribusi versi berikutnya dan koordinasi dengan Relawan kelompok penggerak TIK daerah yang akan melatihkannya.

MASA DEPAN GERAKAN

Dalam acara Silaturahmi 3 November 2012, Yayasan al-Musaddadiyah, Forum Pondok Pesantren Garut, dan Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin memberikan padangannya masing-masing tentang pentingnya TIK bagi Pesantren dan signal kerjasama TIK di antara organisasi-organisasi tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kekuatan gerakan Relawan TIK untuk Pesantren di Wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara kerja kolaboratif di antara relawan TIK Garut dan Jawa Timur untuk Pesantren terbuka setelah ditandatanganinya Piagam Kerjasama antara Majelis Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang merupakan wakil Yayasan al-Musaddadiyah dalam bidang TIK.


Suasana Silaturahmi Kekuatan Gerakan TIK untuk Pesantren Jawa Barat dengan Jawa Timur


Penandatanganan Kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Majelis Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin yang mengkolaborasikan Relawan TIK Pesantren Garut dengan Jawa Timur
Dari kiri ke kanan : Prof DR M Ali Ramdhani (Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut / Dewan Penasihat Komunitas TIK), Novianto Puji Raharjo (Relawan TIK Pesantren Jawa Timur), Fajar Eri Dianto (Relawan TIK Indonesia Wilayah Jawa Barat), Rinda Cahyana (Relawan TIK Indonesia Cabang Garut)

Dalam acara silaturahmi Relawan TIK Garut dan Jawa Timur untuk Pesantren di Rumah Makan Stroberi dicapai pemahaman bersama bahwa relasi di antara Relawan berbeda wilayah tersebut adalah kerja kolaborasi, di mana setiap relawan berbagi sumber daya untuk membantu Pesantren menerapkan TIK sesuai dengan kebutuhannya dan kebutuhan ummat. Termasuk membuka akses layanan TIK kepada komunitas TIK pesantrennya masing-masing, di mana Relawan TIK Jawa Timur untuk Pesantren membuka akses bagi Relawan TIK Garut untuk Pesantren ke Jaringan Majelis Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin, dan sebaliknya ke jaringan Forum Pondok Pesantren Garut.

Suasana Silaturahmi antara Relawan TIK Garut dan Jawa Timur untuk Pesantren

Tidak lupa Relawan TIK untuk Pesantren juga berkunjung ke Pesantren an-Najaah, tempat ketua program ICT4Pesantren Komunitas TIK Garut, dan menyempatkan untuk mendengar pendapat Pesantren tentang TIK dan meminta doa dari ulamanya. Di Pesantren tersebut Relawan TIK Garut menyatakan niatnya menyelenggarakan Jambore TIK Plus (Pesantren) yang kemudian disambut baik oleh Relawan TIK Jawa Timur. 


Mendengar pendapat dari pengasuh Pesantren an-Najaah tentang TIK dan meminta doa


Meminta doa dari Sesepuh Pesantren an-Najaah

Saat berkunjung ke Pesantren an-Najaah

Arsip