Tampilkan postingan dengan label Relawan TIK Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Relawan TIK Indonesia. Tampilkan semua postingan

Prodi Teknik Informatika STT Garut kembangkan Sistem Informasi untuk Relawan Teknologi Informasi


Garut, 6 Mei 2015. Pada tahun 2012 silam program studi Teknik Informatika STT (Sekolah Tinggi Teknologi) Garut menandatangani piagam kerjasama dengan Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Indonesia. Kontribusi STT Garut yang pertama adalah karya tulis berjudul Aktivitas dan Kompetensi Relawan TIK yang dibuat untuk Kemkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) Republik Indonesia. Buku ini memberikan gambaran kegiatan IT (Information Technology) Volunteering yang dilakukan oleh relawan TIK di STT Garut khususnya, serta di Indonesia dan di luar negeri pada umumnya. Relawan TIK Indonesia dalam kesempatan diskusi di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemkominfo mengakuinya sebagai salah satu literatur bagi Relawan TIK Indonesia. 


Tidak berhenti di sana, Rinda Cahyana yang merupakan dosen STT Garut kemudian merujuk konsep dalam buku tersebut untuk membentuk konsep KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi). Hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal internasional berjudul The Stages, Three-Layer Infrastructure, and Functional Level Regulation for Development of Information Society within the Scope of Information Technology Volunteer Actions. Konsep penelitian tersebut kemudian diterapkan di Garut bersama alumni dan pegiat TIK yang terhimpun dalam Komunitas TIK Garut dalam program pengabdian kepada masyarakat. Ada lebih dari sepuluh lembaga pendidikan mulai dari sekolah, madrasah, hingga pesantren yang dibina untuk membentuk Komunitas TIK dan menjalankan program KPMI. Pembina Komunitas TIK yang menjalankan program KPMI ini dikukuhkan oleh Bupati Garut pada tahun 2014 dalam acara Seminar dan Pelatihan Masyarakat Informasi yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut bekerjasama dengan Komunitas TIK Garut.


Untuk memudahkan pendampingan, Rinda Cahyana yang juga merupakan ketua program studi Teknik Informatika STT Garut membimbing tugas akhir Robi Alisandi untuk menandaklanjuti pekerjaan yang dilewatkan dalam penelitiannya, yakni menerapkan situs web KPMI dalam bentuk Sistem Informasi KPMI. Kinerja pengembangan Sistem Informasi KPMI tersebut dapat dilihat di alamat web http://kpmi.sttgarut.ac.id. Dengan sistem tersebut, masyarakat non profit yang membutuhkan dukungan teknis dari relawan TIK dapat dengan mudah menemukan lokasinya. Sistem ini diharapkan dapat membantu Dinas Komunikasi dan Informatika Garut serta Telkomsel selaku mitra program studi Teknik Informatika STT Garut khususnya dan stakeholders lainnya.


Pertemuan UKM Komunitas TIK di awal tahun akademik 2013/2014


Garut, 30/09/2013. Pembekalan ketua Relawan TIK Garut di Pusat Komunitas TIK Garut kepada relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut kali ini adalah tentang kerangka kerja pembangunan masyarakat informasi Garut. Acara ini juga dihadiri oleh pengurus Komunitas / Relawan TIK Garut serta staf UPT Sistem Informasi dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Teknologi Garut sebagai penanggung jawab TIK dan kegiatan kemahasiswaan Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 

Dijelaskan oleh ketua Relawan TIK Garut bahwa syarat basis relawan TIK adalah adanya komponen TIK di dalam masyarakat yang dilayaninya, yang meliputi hardware, software, jaringan, dan data. Hal ini karena tujuan relawan TIK adalah membangun masyarakat informasi, dan tujuan masyarakat informasi adalah mendapatkan keuntungan dengan TIK. Apabila semua atau sebagian komponen TIK itu belum tersedia di dalam masyarakat maka relawan TIK harus mengadakannya sebelum mendirikan basis relawan TIK di sana. 

Relawan TIK Pelajar di Komunitas TIK Garut

Syarat berikutnya adalah adanya kelompok pengguna TIK yang menjadi target pembangunan, yang meliputi calon relawan TIK dan masyarakat yang dilayani basis relawan TIK. Kelompok lainnya adalah kelompok penggerak TIK yang melaksanakan tiga tahap pembangunan kapasitas kelompok pengguna TIK, yang meliputi penyadaran pentingnya teknologi dan informasi, edukasi keahlian dasar TIK, dan penciptaan kapasitas. Kelompok ini menjamin ketersediaan relawan TIK di dalam basis yang mampu melaksanakan pembangunan kapasitas secara terus menerus, dan relawan TIK perintis yang membangun basis relawan TIK baru. Apabila masyarakat hanya dilatih keahlian dasar menggunakan aplikasi desktop, aplikasi internet, dan aplikasi sistem informasi produk relawan kelompok pengembang TIK; calon relawan TIK dilatih juga instalasi komputer dan jaringan. Empat keahlian dasar TIK ini diberikan kepada calon relawan TIK agar mereka memiliki kemandirian dalam mengadakan dan memelihara TIK di dalam basisnya. Empat keahlian dasar TIK yang menghantarkan kepada kondisi melek TIK ini wajib dikuasai oleh relawan TIK perintis dan minimalnya satu pengurus basis relawan TIK. 

Karena semua orang bisa menjadi relawan TIK maka ada tempat tertentu bagi mereka yang tidak menguasai keahlian dasar TIK dalam pembangunan kapasitas masyarakat informasi. Tempat pertama adalah pada tahap penyadaran pentingnya teknologi informasi, dan tempat kedua adalah saat mengajarkan cerdas TIK, seperti misalnya perawat mengajarkan bagaimana menggunakan TIK yang tidak mengganggu kesehatan, atau santri mengajarkan bagaimana menggunakan TIK yang tidak menyalagi syariat Islam. Untuk relawan TIK yang mengisi tempat ini cukup hanya menguasai aplikasi yang diperlukannya dalam edukasi cerdas TIK, tetapi di dalam basis relawan TIK nya harus ada minimalnya satu relawan TIK yang menguasai empat keahlian dasar TIK. 

Relawan TIK Kesehatan sedang melaksanakan tugas edukasi Cerdas TIK

Kelompok pengembang TIK boleh ada dan tidak ada di dalam basis relawan TIK, karena setiap orang bisa menjadi relawan TIK dan tidak setiap orang bisa memproduksi TIK. TIK bisa diperoleh semua basis dari basis lainnya yang memiliki kelompok ini melalu layanan kolaborasi. Pelaksanaan layanan berbagi dilaksanakan kelompok ini dengan menyediakan repositori di dalam situs komunitas TIK nya yang memungkinkan relawan TIK lainnya atau masyarakat mengunduh aplikasi produk pengembangannya berikut manualnya. 

Relawan Kelompok Pengembang TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut saat mengajarkan cara penggunaan Sistem Informasi Geografis Pesantren dan aplikasi pembayaran di Workshop TIK Pesantren kepada pesantren se Jawa Timur di Pondok Pesantren Tebuireng

Kelompok terakhir yang harus ada di dalam basis adalah sponsor. Kelompok ini menyediakan dana atau fasilitas bagi relawan TIK. Kelompok sponsor ini bisa relawan TIK yang memberikan iuran wajib, atau misalnya sekolah yang menyediakan fasilitas untuk perkumpulan relawan TIK. Keberadaan dana ini penting untuk operasional kerelawanan. Tentang iuran wajib, relawan TIK yang bergabung di dalam kelompok kerja dan menghasilkan produk / jasa yang diaplikasikan di dalam masyarakatnya tidak dikenai iuran wajib. 

Perjalanan relawan TIK melalui tahapan pembangunan kapasitas masyarakat informasi. Dalam tahap pertama dan kedua, calon relawan TIK difahamkan dan dituntut komitmennya dalam melaksanakan tugas relawan TIK di tengah masyarakat, dilatih keahlian dasar TIK yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya, dan dilatih jurnalistik agar dapat menyiarkan kerelawanan yang telah dilakukannya di tengah masyarakat. Tahap ketiga mereka dikukuhkan sebagai relawan TIK dan melaksanakan tugas kerelawanan dalam kelompok kerja Jaringan, Aplikasi, Komputer, dan Informasi. Tugas dalam kelompok kerja ini harus menghasilkan produk atau jasa TIK bagi masyarakat yang dilayani. Selain itu mereka juga wajib melatih calon relawan TIK, memperbaharui dan menerbitkan modul pelatihan keahlian dasar TIK, mengelola organisasi komunitas TIK, dan membangun basis relawan TIK baru. Tugas-tugas ini diatur oleh divisi Kerelawanan Komunitas TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut saat memberikan jasa akses internet di pondok pesantren

Di Sekolah Tinggi Teknologi Garut, kelompok kerja ini dipimpin oleh empat relawan TIK yang diperbantukan di UPT Sistem Informasi. Setiap orang atau kelompok di dalam kelompok kerja harus memiliki produk / jasa yang berbeda sesuai domain kelompok kerjanya. Lokasi pusat kegiatan relawan TIK di Sekolah Tinggi Teknologi Garut meliputi Network Operation Center untuk kelompok kerja jaringan, Laboratorium Riset Teknologi Informasi untuk kelompok kerja aplikasi, Workshop TIK untuk kelompok kerja komputer, dan Information Center untuk kelompok kerja informasi. Seminggu sekali mereka melaksanakan kegiatan di basis baru yang dirintis, dan satu bulan sekali di tengah masyarakat. Karena relawan TIK adalah mahasiswa, maka program relawan TIK dapat diajukan sebagai program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.


Satu tahun sekali Komunitas TIK Garut menyelenggarakan Jambore TIK yang melombakan empat layanan relawan TIK, yang meliputi informasi, sumber daya manusia, sumber daya TIK, dan kolaborasi. Relawan TIK yang memiliki artikel berita terbanyak pengunjungnya, tercepat instalasi TIK nya, dan terlengkap fasilitas web nya perlu diapresiasi dalam bentuk penghargaan. Demikian pula perlu diapresiasi kelompok pengembang TIK yang produk dan layanan TIK nya dimanfaatkan oleh masyarakat. Jambore TIK ini direncanakan akan diselenggarakan pada bulan November 2013. 

Contoh lomba keahlian dasar TIK, 15 menit Instalasi Komponen ke Jaringan  

Pembekalan ini diintruksikan oleh ketua Relawan TIK Garut untuk disampaikan oleh relawan TIK perintis kepada calon relawan TIK dan diberlakukan di basis relawan TIK yang sedang dibangunnnya. Presentasi pembekalan ini dapat diunduh di sini.

Arsip