Garut, 8 November 2016 merupakan hari pelaksanaan Tantangan Bebras Indonesia yang dilaksanakan serempak nasional oleh TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia). Program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut dipilih oleh TOKI untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut di wilayah Garut. Dalam kesempatan lokakarya Bebras untuk Guru pada tanggal 1 November 2016, Rinda Cahyana, M.T., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut sekaligus Koordinator Site Tantangan Bebras Indonesia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang kompetisi tingkat nasional dalam bidang informatika, di mana peserta dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas diberikan waktu 40 menit untuk menyelesaikan 10 hingga 12 soal algoritmik penyelesaian masalah.
Kegiatan yang didukung oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini disambut antusias oleh sejumlah sekolah di Garut. Dalam waktu singkat Tim Site yang dikoordinasikan oleh Dr Dini Destiani Siti Fatimah, M.T. berusaha menghubungi beberapa sekolah sehingga diperoleh sembilan sekolah yang turut serta dalam tantangan online ini, meliputi SD (Sekolah Dasar) Islam Terpadu Persis, SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 1 Garut, SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Ciledug, SMK NU al-Farisi, SMK Nurul Amien, SMK Teknologi Mandiri, SMK Negeri 1 Garut, SMK Negeri 2 Garut, dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) PGRI Garut. 102 siswa peserta Bebras yang berasal dari sembilan sekolah tersebut menjalani tantangan pukul 09.20 di tiga lokasi, yakni di SMA Negeri 1 Garut yang diawasi oleh Dewi Tresnawati, M.T dan Asri Mulyani, M.Kom, SMK Ciledug yang diawasi oleh Leni Fitriani, M.Kom dan Sri Rahayu, M.Kom, dan Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang diawasi oleh Risa Kristalia, M.T. dan Ridwan Setiawan, M.Kom.
Dr Inggriani Liem selaku penyelenggara Tantangan Bebras Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini menyediakan luaran penting berupa data yang dapat digunakan untuk melihat sejauh mana informatika telah dikenal dan dikuasai oleh siswa, mengingat informatika di Indonesia ini baru diajarkan di jenjang perguruan tinggi, tidak seperti di negara lain yang diajarkan sejak jenjang sekolah setara sekolah dasar.
Semangat dan sukses terus buat STT-Garut.
BalasHapussemoga semakin lebih baik
BalasHapus